Tuesday, March 11, 2014

10 Alasan Kenapa Perangkat Genggam Harus Dilarang untuk Anak Dibawah Umur 12 Tahun



 


The American Academy of Pediatrics dan Canadian Society of Pediatrics menyatakan bahwa anak berusia 0-2 tahun seharusnya tidak terpapar oleh teknologi, usia 3-5 tahun dibatasi satu jam per hari, dan 6-18 tahun dibatasi 2 jam per hari (AAP 2001/13, CPS 2010). Anak-anak dan remaja menggunakan teknologi 4-5 kali dari jumlah yang disarankan, dengan konsekuensi serius bahkan membahayakan hidup mereka (Kaiser Foundation 2010, Active Healthy Kids Canada 2012). Perangkat genggam (ponsel, tablet, permainan elektronik) telah secara dramatis meningkatkan aksesibilitas dan penggunaan teknologi, terutama pada anak-anak yang masih kecil (Common Sense Media, 2013). Sebagai seorang pediatric occupational therapist, saya menyerukan kepada orang tua, guru dan pemerintah untuk melarang penggunaan semua perangkat genggam untuk anak di bawah usia 12 tahun. Berikut adalah 10 alasan berdasarkan penelitian yang menjadi alasan untuk pelarangan ini. Silahkan kunjungi zonein.ca untuk melihat Zone'in Fact Sheet untuk penelitian yang dimaksud.

1. Pertumbuhan otak yang cepat

Antara usia 0 dan 2 tahun, ukuran otak bayi membesar tiga kali lipat, dan terus dalam keadaan perkembangan pesat sampai usia 21 tahun (Christakis 2011). Perkembangan awal otak ditentukan oleh rangsangan lingkungan, atau sebaliknya, ketiadaannya. Rangsangan untuk otak yang sedang berkembang oleh paparan berlebihan (overexposure) teknologi (ponsel, internet, iPads, TV), telah terbukti berhubungan dengan fungsi eksekutif dan gangguan pemusatan perhatian (attention deficit), penundaan kognitif, gangguan belajar, peningkatan impulsivitas dan turunnya kemampuan untuk mengatur diri sendiri, misalnya mengamuk (tantrum) (Small 2008, Pagini 2010).

2. Perkembangan yang tertunda

Penggunaan teknologi membatasi gerakan, yang dapat mengakibatkan tertundanya perkembangan. Satu dari tiga anak sekarang masuk sekolah dalam keadaan perkembangan tertunda, yang berdampak negatif pada kemampuan membaca (literasi) dan prestasi akademik (HELP EDI Maps 2013). Bergerak meningkatkan perhatian dan kemampuan belajar (Ratey 2008). Penggunaan teknologi di bawah usia 12 tahun merugikan perkembangan anak dan belajar (Rowan 2010).

3. Wabah Obesitas

TV dan video game berhubungan dengan meningkatnya obesitas (Tremblay 2005). Anak-anak yang diperbolehkan memiliki perangkat elektronik di kamar tidur mereka memiliki 30% peningkatan kejadian obesitas (Feng 2011). Satu dari empat anak Kanada, dan satu dari tiga anak AS mengalami obesitas (Tremblay 2011). 30% dari anak-anak dengan obesitas memiliki kemungkinan diabetes, dan penderita obesitas berada pada risiko tinggi untuk stroke dini dan serangan jantung, dan memiliki harapan hidup lebih pendek (Center for Disease Control and Prevention 2010). Utamanya tersebab obesitas, anak-anak abad ke-21 mungkin menjadi generasi pertama yang mana kebanyakan dari mereka tidak akan hidup lebih lama dari orang tua mereka (Profesor Andrew Prentice, BBC News 2002).

4. Kehilangan waktu tidur

60% orang tua tidak mengawasi penggunaan teknologi anak-anak mereka, dan 75% dari anak-anak diperbolehkan menggunakan teknologi di kamar tidur mereka (Kaiser Foundation 2010). 75% dari anak-anak berusia 9 dan 10 tahun kurang tidur yang berdampak pada menurunnya prestasi sekolah mereka (Boston College 2012).

5. Penyakit mental

Teknologi yang berlebihan bersangkutpaut sebagai faktor penyebab dalam meningkatnya tingkat depresi anak, kecemasan, gangguan bersosialisasi, perhatian yang lemah, autisme, gangguan bipolar, psikosis dan perilaku anak bermasalah (Bristol University 2010, Mentzoni 2011, Shin 2011, Liberatore 2011, Robinson 2008). Satu dari enam anak Kanada didiagnosa memiliki penyakit mental, yang mana banyak di antaranya berada dalam pengaruh obat psikotropika berbahaya (Waddell 2007).

6. Agresi

Konten media kekerasan dapat menyebabkan agresi anak (Anderson, 2007). Anak-anak semakin banyak terimbas dalam kekerasan fisik dan seksual di media saat ini. “Grand Theft Auto V” menggambarkan seks eksplisit, pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan dan mutilasi, seperti yang terdapat dalam banyak film dan acara TV. AS telah mengkategorikan kekerasan media sebagai Risiko Kesehatan Masyarakat akibat dampak kausal pada agresi anak (Huesmann 2007).

7. Demensia digital

Muatan media yang berkecepatan tinggi dapat berkontribusi terhadap gangguan pemusatan perhatian (attention deficit), juga menurunnya daya konsentrasi dan memori, karena otak pemangkasan jalur saraf ke korteks depan (Christakis 2004, Small 2008). Anak-anak yang tidak bisa memusatkan perhatian, tidak bisa belajar.

8. Kecanduan

Sementara orang tua makin terikat lebih pada (perangkat) teknologi, mereka makin terpisah dari anak-anak mereka. Dengan tidak adanya ikatan dengan orangtua, anak-anak yang terpisah dengan mudah terikat ke perangkat (teknologi), yang dapat mengakibatkan kecanduan (Rowan 2010). Satu dari 11 anak usia 8-18 tahun mengalami kecanduan teknologi (Gentile 2009).

9. Emisi radiasi

Pada bulan Mei 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan ponsel (dan perangkat nirkabel lainnya) sebagai risiko kategori 2B (possible carcinogen) karena emisi radiasi (WHO 2011). James McNamee dengan Health Canada pada bulan Oktober 2011 mengeluarkan peringatan yang menyatakan “Anak-anak lebih sensitif terhadap berbagai agen daripada orang dewasa karena otak dan sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang, sehingga Anda tidak bisa mengatakan risiko akan sama untuk orang dewasa muda sebagaimana untuk seorang anak.” (Globe and Mail 2011). Pada bulan Desember 2013 Dr. Anthony Miller dari University of Toronto’s School of Public Health merekomendasikan bahwa berdasarkan penelitian terbaru, paparan frekuensi radio harus direklasifikasi sebagai 2A (probable carcinogen), bukan 2B (possible carcinogen). American Academy of Pediatrics meminta peninjauan emisi radiasi EMF dari perangkat teknologi, menyebutkan tiga alasan mengenai dampaknya pada anak-anak (AAP 2013) .

10. Tidak lestari (Unsustainable)

Cara-cara dimana anak-anak dibesarkan dan dididik dengan teknologi adalah tidak lestari, unsustainable (Rowan 2010). Anak-anak adalah masa depan kita, tetapi tidak ada masa depan bagi anak-anak yang berlebihan menggunakan teknologi. Pendekatan berbasis tim adalah perlu dan mendesak untuk mengurangi penggunaan teknologi oleh anak-anak.

Silakan merujuk pada slide yang dipertunjukkan di www.zonein.ca bawah “video” untuk berbagi dengan mereka yang peduli tentang teknologi berlebihan pada kanak-kanak.


           Problems - Suffer the Children - 4 minutes
           Solutions - Balanced Technology Management - 7 minutes


Berikut adalah Pedoman Penggunaan Teknologi untuk anak-anak dan remaja yang dikembangkan oleh Cris Rowan, terapis okupasional pediatrik dan penulis Virtual Child; Dr. Andrew Doan, neuroscientist dan penulis Hooked on Games; dan Dr. Hilarie Cash, Direktur ReSTART Internet Addiction Recovery Program dan penulis Video Games and Your Kids, dengan kontribusi dari The American Academy of Pediatrics dan The Canadian Pediatric Society sebagai upaya untuk memastikan masa depan yang lestari untuk semua anak.
 


(Cris Rowan, pediatric occupational therapist, biologist, speaker, author)

Sumber:

http://www.huffingtonpost.com/cris-rowan/10-reasons-why-handheld-devices-should-be-banned_b_4899218.html - “10 Reasons Why Handheld Devices Should Be Banned for Children Under the Age of 12”